Festival Jajanan Bango 2018, Persembahan 90 Tahun Kecap Bango Melestarikan Warisan Kuliner Indonesia
Tidak terasa Kecap Bango sudah hadir sejak tahun 1928 di Indonesia. Bertepatan dengan momen 90 tahun Bango, kembali digelar Festival Jajanan Bango. Festival Jajanan Bango tahun 2018 berlangsung ke-12 kalinya bertempat Jakarta dan Makassar. Sejak pertama kali digelar pada tahun 2005, Festival Jajanan Bango berlangsung secara secara konsisten sebagai wujud komitmen Kecap Bango melestarikan warisan kuliner Indonesia. Tersedia 83 hidangan kuliner dari berbagi daerah Indonesia yang memanjakan para pecinta kuliner.
Saya selalu menantikan terselenggaranya Festival Jajanan Bango. Bukan sekedar festival kuliner biasa, tetapi para pecinta kuliner juga bisa mendapatkan pengetahuan tentang perjalanan kecap Bango, kuliner khas Indonesia, dan berbagai rempah-rempah yang menjadi bahan dari berbagai hidangan nusantara. Pada Festival Jajanan Bango 2018 Jakarta di Ride and Park Thamrin 10, terdapat beberapa area: Kampung Soto, Pojok Kuah, Pojok Bakar, Pojok Kudapan, Pojok Kudapan, dan Pojok Cuci Mulut yang memudahkan pengunjung untuk mencari kuliner yang diinginkan.
Pada area Kampung Soto menyediakan berbagai hidangan soto dari berbagai daerah, bahkan menurut Prof. Murdjiati Gardjito terdapat 75 jenis soto di Indonesia dan setiap daerah memiliki ciri khas tersendiri. Dari beberapa hidangan soto yang tersedia, saya tertarik pada dua stand karena namanya agak berbeda:
1. Sroto Sokaraja khas Purwokerto, Jawa Tengah memiliki keunikan pada penggunaan ketupat dan sambal kacang. Jika saya terbiasa makan soto menggunakan nasi, kali ini sroto dinikmati bersama ketupat ditemani sambal kacang yang rasanya tidak terlalu pedas, tetapi gurih. Sroto Sokaraja tersedia dalam berbagai pilihan daging, babat, ayam, dan campur.
2. Coto Makassar khas Makassar, Sulawesi Selatan memiliki keunikan pada bumbu yang "berasa" saat dinikmati, konon katanya terdiri dari 40 macam rempah-rempah yang memberikan rasa nikmat. Tersedia dalam pilihan daging sapi saja atau lengkap dengan babat dan jeroan.
Setelah menikmati Coto Makassar yang nikmat, saya jadi ingin mengikuti Festival Jajanan Bango 2018 di Makassar pada 5-6 Mei di Lapangan Karebosi. Baru mencicipi Coto Makassar dengan bumbu yang berasa di lidah, apalagi aneka kuliner khas Makassar lainnya pasti juga nikmat.
Setelah berkeliling Kampung Soto, saat saya berkeliling saya menemukan Pempek Ny. Kamto dari Yogyakarta. Pempek memang hidang khas dari Palembang, tetapi ada keunikan Pempek Ny.Kamto dari Yogyakarta. Pada kuah pempek (cuko) yang tersedia pilihan manis dan pedas. Bagi sebagian orang yang tidak menyukai rasa pedas, Pempek Ny. Kamto menjadi pempek favorit. Bahkan setelah saya mengabari teman di Festival Jajanan Bango ada Pempek Ny. Kamto, teman saya bergegas datang dari Pasar Minggu ke Thamrin.
Setelah menikmati aneka kuliner di Festival Jajanan Bango 2018, saya merasa belum kenyang jika belum makan nasi. Setelah berkeliling kemudian memutuskan menikmati Nasi Gudeg Jogja Laminten, sejenak serasa ada di Yogyakarta. Nasi Gudeg Jogja dengan rasa manis dan gurih memang lezat dan sukses membuat saya kenyang.
Sejenak beristirahat dan melihat stand-stand lainnya, pada area Pojok Bakar saya mencicipi Sate Maranggi "Tukang Masak" khas Purwakarta. Sate Maranggi memiliki keunikan pada bumbu hasil campuran tomat dan cabe yang diulek, berbeda dengan bumbu sate pada umumnya. Sayapun kembali melahap Sate Maranggi dengan rasa pedas, manis, dan asam yang menyatu pada bumbu. Ditemani dengan segarnya Es Oyen khas Bandung yang memberikan rasa segara dan manis, usai menikmati rasa pedas.
Sebelum pulang saya membeli Bacang Ny.Lena untuk dibawa pulang. Bacang yang cukup spesial dengan isiannya: kuning telor asin, jamur, dan ayam yang nikmat dan puas dimakan. Tersedia dalam pilihan bacang dengan beras dan beras ketan, karena bingung pilih yang akhirnya saya membeli Bacang Ny. Lena beras dan beras ketan.
Saya cukup puas menikmati aneka kuliner dengan berbagai keunikan dan ciri khas Indonesia. Selamat untuk Kecap Bango yang sudah hadir 90 tahun, turut melestarikan warisan kuliner Indonesia melalui Festival Jajanan Bango 2018!
![]() |
Persembahan 90 Tahun Bango, Festival Jajanan Bango 2018 |
Saya selalu menantikan terselenggaranya Festival Jajanan Bango. Bukan sekedar festival kuliner biasa, tetapi para pecinta kuliner juga bisa mendapatkan pengetahuan tentang perjalanan kecap Bango, kuliner khas Indonesia, dan berbagai rempah-rempah yang menjadi bahan dari berbagai hidangan nusantara. Pada Festival Jajanan Bango 2018 Jakarta di Ride and Park Thamrin 10, terdapat beberapa area: Kampung Soto, Pojok Kuah, Pojok Bakar, Pojok Kudapan, Pojok Kudapan, dan Pojok Cuci Mulut yang memudahkan pengunjung untuk mencari kuliner yang diinginkan.
![]() |
Dekorasi Botol Kecap Bango Berukuran Besar |
Pada area Kampung Soto menyediakan berbagai hidangan soto dari berbagai daerah, bahkan menurut Prof. Murdjiati Gardjito terdapat 75 jenis soto di Indonesia dan setiap daerah memiliki ciri khas tersendiri. Dari beberapa hidangan soto yang tersedia, saya tertarik pada dua stand karena namanya agak berbeda:
1. Sroto Sokaraja khas Purwokerto, Jawa Tengah memiliki keunikan pada penggunaan ketupat dan sambal kacang. Jika saya terbiasa makan soto menggunakan nasi, kali ini sroto dinikmati bersama ketupat ditemani sambal kacang yang rasanya tidak terlalu pedas, tetapi gurih. Sroto Sokaraja tersedia dalam berbagai pilihan daging, babat, ayam, dan campur.
![]() |
Sroto Sukaraja khas Purwokerto |
2. Coto Makassar khas Makassar, Sulawesi Selatan memiliki keunikan pada bumbu yang "berasa" saat dinikmati, konon katanya terdiri dari 40 macam rempah-rempah yang memberikan rasa nikmat. Tersedia dalam pilihan daging sapi saja atau lengkap dengan babat dan jeroan.
![]() |
Coto Makassar khas Sulawesi Selatan |
Setelah menikmati Coto Makassar yang nikmat, saya jadi ingin mengikuti Festival Jajanan Bango 2018 di Makassar pada 5-6 Mei di Lapangan Karebosi. Baru mencicipi Coto Makassar dengan bumbu yang berasa di lidah, apalagi aneka kuliner khas Makassar lainnya pasti juga nikmat.
Setelah berkeliling Kampung Soto, saat saya berkeliling saya menemukan Pempek Ny. Kamto dari Yogyakarta. Pempek memang hidang khas dari Palembang, tetapi ada keunikan Pempek Ny.Kamto dari Yogyakarta. Pada kuah pempek (cuko) yang tersedia pilihan manis dan pedas. Bagi sebagian orang yang tidak menyukai rasa pedas, Pempek Ny. Kamto menjadi pempek favorit. Bahkan setelah saya mengabari teman di Festival Jajanan Bango ada Pempek Ny. Kamto, teman saya bergegas datang dari Pasar Minggu ke Thamrin.
![]() |
Pempek Ny Kamto |
Setelah menikmati aneka kuliner di Festival Jajanan Bango 2018, saya merasa belum kenyang jika belum makan nasi. Setelah berkeliling kemudian memutuskan menikmati Nasi Gudeg Jogja Laminten, sejenak serasa ada di Yogyakarta. Nasi Gudeg Jogja dengan rasa manis dan gurih memang lezat dan sukses membuat saya kenyang.
Sejenak beristirahat dan melihat stand-stand lainnya, pada area Pojok Bakar saya mencicipi Sate Maranggi "Tukang Masak" khas Purwakarta. Sate Maranggi memiliki keunikan pada bumbu hasil campuran tomat dan cabe yang diulek, berbeda dengan bumbu sate pada umumnya. Sayapun kembali melahap Sate Maranggi dengan rasa pedas, manis, dan asam yang menyatu pada bumbu. Ditemani dengan segarnya Es Oyen khas Bandung yang memberikan rasa segara dan manis, usai menikmati rasa pedas.
![]() |
Sate Maranggi khas Purwakarta |
![]() |
Es Oyen khas Bandung |
Sebelum pulang saya membeli Bacang Ny.Lena untuk dibawa pulang. Bacang yang cukup spesial dengan isiannya: kuning telor asin, jamur, dan ayam yang nikmat dan puas dimakan. Tersedia dalam pilihan bacang dengan beras dan beras ketan, karena bingung pilih yang akhirnya saya membeli Bacang Ny. Lena beras dan beras ketan.
![]() |
Stand Bacang Nyonya Lena |
Saya cukup puas menikmati aneka kuliner dengan berbagai keunikan dan ciri khas Indonesia. Selamat untuk Kecap Bango yang sudah hadir 90 tahun, turut melestarikan warisan kuliner Indonesia melalui Festival Jajanan Bango 2018!
Wah.. keren sekali ini, Mas William. Saya sejak dulu mengincar acara ini, tapi selalu saja belum kesampaian. Misalnya pas di Jakarta, saya ada acara lain, bahkan pernah lupa jadwalnya.
BalasHapusCoto Makassar memang muantap, Mas. Kalau di Makassar, itu pakai gentong, jadi rasanya lebih mantap. Kalau jadi ke Makassar, akan banyak makanan khas lainnya yang mantap. Ada Sop Saudara, konro, pallubasa, pallubutung, dan lainnya.
Waw, sudah 90 tahun ya usia kecap Bango. Lama nian.
BalasHapusSaya suka sroto Sokaraja, karena selain bapak saya asli Purwokerto, emang beda dan nikmat banget sih soto "model" ini. Hehehe.
Eh aku belom pernah ke festival bango ini. Aku pikir isinya hanya makanan berbahan dasar kecap, ternyata ada es-es juga ya
BalasHapusWah ada kampung soto suamiku pasti suka nih.kalau saya juga esnya
BalasHapusSurganya kuliner ya :D itu sroto sokaraja dari daerah saya anyway XD daaan sate sama es oyennya menggoda banget itumah dibaca pas laper gini duh hihihi
BalasHapusBelum pernah ke festival jajanan bangau. Tahun lalu cuma dipameri foto sama suami. Semoga tahun berikutnya bisa diadakan di Semarang. Biar bisa icip-icip kuliner nusantara. Hehe
BalasHapusSayang di Bengkulu belum ada festival ginian, enak bisa icip-icip banyak makanan enak, jadi kpengen. Kalau ke sana kejauhan hehe
BalasHapusAku blm pernah ke Jajanan Bangau hiks. Penasaran sama makanannya kayaknya enak2. Moga tahun depan ada kesempatan buat icip2 di sana :D
BalasHapushuaaa itu seharian makan banyak gitu mas?? Gilaaa.. saya kemarin di FJB cuma makan NGK Kebon Sirih sama es oyen aja udah lemes hehehe. tapi emang bungkus cilok sama es durian sih hihihi
BalasHapuswah kebayang serunya
BalasHapusicip icip aneka makanan dgn kecap bango
mupeng coto makasar dan satenya
Seru memang ke acara Festival Jajanan Bango.
BalasHapusKami sekeluarga pernah juga pas di Bandung.
Sampe gak berenti makan..karena di setiap booth ketemu jajanan yang pingin dicobain.
Serunya rame-rame sekeluarga besar...biar bisa saling inci-icipan.
Saya suka festival kuliner. Apalagi pilihan makanannya banyak banget kayak gini. Btw, saya penasaran gimana rasanya makan pempek dengan cuko manis.
BalasHapusBango sudah berumur ternyata. Paling suka festival kuliner bango. Kita jd tau banyak makanan nusantara. Food blogger gak boleh ketinggalan ini
BalasHapusSeandainya saya bisa ke sana. Saya juga akan memilih aneka masakan khas Indonesia.
BalasHapusApalagi pakai kecap bango, wah kecap favorit keluarga saya itu...
Bahagia banget diantara kumpulan makanan enak disatu tempat. Ngga perlu bingung mau pilih yang mana. Semua udah disortir yang enak enak aja. Tinggal nyiapin perut aja
BalasHapusWah bakalan digelar di Makassr juga ya 😍 bakalan ke sana ahhh. Sebagai pencinta kuliner hal ini tidak boleh terlewatkan hahahah...
BalasHapusNamanya festival jajanan..pasti banyak makanan ini ..belum lagi aromanya pasti wara Wiri depan hidung..
BalasHapusKalo kesini pasti pulangnya gendut deh...hahaha
Bango rutin ngadain event ini ya...keren.
Aku baru coba sekali dtang ke festival jajanan bango waktu di senayan, dan itu rameee banget. Tapi memang stand2 kuliner yang ada, semuanya bikin ngiler.
BalasHapuswaaah, jadi lapar lagi nih lihat menu di nfestival jajanan bango. tadi aku masak cumi pake kecap bango juga
BalasHapus